Doa Penyembuhan Dan Perlindungan Dari Segala Macam Penyakit
(selengkapnya... | 12598 byte lagi | komentar? | Nilai: 0)
Oleh Muhib Al-Majdi
Doa Penyembuhan Dan Perlindungan Dari Segala Macam Penyakit
Sakit dan penyakit adalah ujian yang tidak pernah lepas dari kehidupan seorang hamba. Selain berobat secara medis, Islam juga mengajarkan beberapa doa yang berguna bagi kesembuhan seorang hamba dari sebuah penyakit, sekaligus perlindungan dari kemungkinan terkena penyakit.
Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Kesalahan Ulama
(selengkapnya... | 19181 byte lagi | komentar? | Nilai: 0)
Oleh Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr
Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Kesalahan Ulama
Sepeninggal Rasulullah tidak ada seorangpun yang ma’sum (terbebas dari kesalahan). Begitu pula orang alim ; dia pun tidak akan lepas dari kesalahan. Seseorang yang terjatuh dalam kesalahan, janganlah kesalahannya itu digunakan untuk menjatuhkan dirinya. Dan tidak boleh kesalahannya itu menjadi sarana untuk membuka kejelekannya yang lain dan melakukan tahdzir [1] terhadapnya. Seharusnya kesalahannya yang sedikit itu dima’afkan dengan banyaknya kebenaran yang dia miliki. Apabila ada ulama yang telah meninggal ternyata salah pendapatnya, maka hendaknya kita tetap memanfaatkan ilmunya, tetapi jangan mengikuti pendapatnya yang salah, dan tetap mendo’akan serta mengharap kepada Allah agar mencurahkan rahmat kepadanya.
Sekecil apapun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan hati terpaksa diiringi keluh kesah, niscaya akan terasa berat bak menanggung beban sebesar gunung. Sebaliknya, seberat apapun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan penuh keikhlasan, kegembiraan dan harapan, niscaya akan terasa ringan dan menyenangkan. Memang benar! Tanggung jawab seorang ibu tidaklah ringan. Tugas dan kewajiban yang dipikulnya tidaklah sedikit Siapapun tak bisa menyangkal, seorang ibu rumah tangga hampir-hampir tak mempunyai waktu istirahat. Pekerjaannya seolah selalu tampak di depan mata tak pernah ada habisnya. Kalau seorang ayah bisa tidur nyenyak di malam hari, lain halnya dengan seorang ibu. Tangis si kecil terkadang mengusik tidur malamnya.
Hindarilah Syirik ... Bertauhidlah! (Sebuah pelajaran dari Al Qur’an surat Yusuf
(selengkapnya... | 63723 byte lagi | komentar? | Nilai: 0)
Oleh Abdul Azhim Al Badawi
Hindarilah Syirik ... Bertauhidlah! (Sebuah pelajaran dari Al Qur’an surat Yusuf)
Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, semoga Allah senantiasa mengajarkan kepada kita sesuatu yang bermanfaat dalam firman Allah yang bercerita tentang Nabi Yusuf Alaihissallam.
Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. Dan aku mengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak, Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah.. [Yusuf:37-38].
“Dan (ingatlah kisah) Dawud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya, dan Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu. Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud. Dan Kami lah yang melakukannya. Dan telah Kami ajarkan kepada Dawud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah). Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkahinya. dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu.” (al-Anbiya: 78—82)
Ditulis Oleh: Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf al-Atsari
Mengingkari Kemungkaran dengan Tangan
Mengingkari kemungkaran dengan tangan adalah tingkat pengingkaran yang paling tinggi, seperti menumpahkan miras, menghancurkan patung yang disembah, melarang orang dari berbuat jahat, dan lain-lain.
Pengingkaran dengan tangan dilakukan oleh pihak yang mempunyai kewenangan terhadap pelaku kemungkaran, seperti pemerintah atau yang mewakilinya, seperti satgas amar ma’ruf nahi mungkar (yang ditunjuk langsung). Semua sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Ditulis Oleh: Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf al-Atsari
Sesungguhnya, dalam membangun serta membina akidah dan akhlak seorang muslim, Islam tidak sekadar menjadikannya sebagai pribadi yang saleh. Akan tetapi, juga mendorongnya untuk menjadi pribadi yang mushlih (selalu mengupayakan terciptanya perbaikan), saleh bagi dirinya dan mengupayakan kesalehan bagi selainnya. Prinsip amar ma’ruf nahi mungkar mengajarkan kepada setiap muslim untuk menjadi pribadi yang saleh dan mushlih. Untuk itu, menerapkan amar ma’ruf nahi mungkar haruslah mengetahui tahapan-tahapannya, dari mana memulainya dan apa yang mesti diperhatikannya.
Ditulis Oleh: Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf al-Atsari
Tidak diragukan lagi bahwa amar ma’ruf nahi mungkar adalah upaya menciptakan kemaslahatan umat dan memperbaiki kekeliruan yang ada pada tiap-tiap individunya. Dengan demikian, segala hal yang bertentangan dengan urusan agama dan merusak keutuhannya, wajib dihilangkan demi menjaga kesucian para pemeluknya.
Persoalan ini tentu bukan hal yang aneh karena Islam adalah akidah dan syariat yang meliputi seluruh kebaikan dan menutup segala celah yang berdampak negatif bagi kehidupan manusia.